Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular akibat virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2022, kasus dengue di Indonesia tercatat hampir seimbang antara perempuan (49%) dan laki-laki (51%), dengan dominasi usia 15–44 tahun (39%). Namun, kematian akibat dengue lebih banyak terjadi pada perempuan (55%) dan di kelompok usia 5–14 tahun. Kasus DBD tersebar di hampir seluruh kota dan kabupaten, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk. Faktor risiko seseorang terkena demam berdarah dengue antara lain tinggal atau bepergian ke daerah tropis. Tinggal atau berada di daerah tropis dan subtropis meningkatkan risiko terkena virus dengue. WHO pada tahun 2020 menetapkan dengue sebagai salah satu dari 10 ancaman kesehatan global. Hingga minggu ke-17 tahun 2024, terdapat 88.593 kasus DBD dan 621 kematian di Indonesia, dengan kematian tersebar di 174 kabupaten/kota di 28 provinsi.
Provinsi Sumatera Barat, khususnya Kota Padang, menunjukkan potensi sebagai daerah endemis DBD. Semua kabupaten/kota di Sumatera Barat memiliki kasus DBD selama lima tahun terakhir. Di Kota Padang, seluruh 104 kelurahan melaporkan kasus DBD dengan fluktuasi insiden dari 2021 37,2 (366 kasus) naik menjadi 82,7 (825 kasus) di tahun 2022, pada tahun 2023 turun menjadi 46 (465 kasus). Hingga September 2024, tercatat 395 kasus DBD di kota ini.
Dalam upaya mengurangi penyebaran DBD dan menurunkan jumlah kasus DBD, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi kepada siswa di SDN 04 Gaung. Sekolah ini terletak di daerah daratan rendah di pesisir Pantai Kota Padang, yang memiliki potensi tinggi terhadap penyebaran DBD. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari dua dosen dan empat mahasiswa, dipimpin oleh Prof. Dr. Masrizal, SKM. Dosen lain yang terlibat adalah Ane Dayu Perwati, SKM, MPH. Anggota tim mahasiswa meliputi Falah Fauzi dari program studi S2 Epidemiologi, serta Aldy Yusra, M. Fadhilah, dan Rihadatul Aisya dari program studi S1 Kesehatan Masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Oktober 2024, yang diikuti oleh 20 siswa dari kelas 4 dan 5. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan langkah-langkah pencegahannya. Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan FKM Unand dan dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah SDN 04 Gaung, yang menyampaikan terima kasih atas pemilihan sekolah ini sebagai sasaran kegiatan edukasi DBD. Setelah sambutan, seluruh siswa peserta diberikan pre-test untuk mengukur pemahaman awal mereka tentang DBD. Tes ini penting untuk membandingkan tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan edukasi, sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan kegiatan.
Edukasi tentang DBD dimulai, dengan salah satu dosen FKM Unand menyampaikan materi yang mencakup definisi DBD, penyebab dan gejalanya, cara penularan, serta upaya pencegahan penyakit ini. Materi disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami agar para siswa mampu menyerap informasi dengan baik. Selain penjelasan singkat mengenai penyakit, dosen juga menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk.
Setelah sesi penyampaian materi, sesi edukasi dilanjutkan dengan permainan interaktif dengan media flash card untuk menguji pemahaman siswa. Sesi ini menggunakan 37 kartu bergambar yang berisi jawaban dari pertanyaan seputar DBD yang telah dipelajari. Para siswa dibagi menjadi lima kelompok dan bergiliran mengirimkan perwakilan untuk memilih kartu yang tepat sebagai jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Kelompok yang berhasil mengumpulkan poin tertinggi mendapatkan hadiah kecil sebagai bentuk penghargaan atas semangat dan pengetahuan mereka dalam permainan ini. Aktivitas ini berlangsung seru, dengan seluruh siswa menunjukkan antusiasme tinggi.
Sebagai penutup kegiatan, siswa diberikan post-test untuk mengevaluasi sejauh mana pemahaman mereka meningkat setelah edukasi. Setelahnya, FKM Unand membagikan pin AMAN DBD (Aksi Mencegah DBD) sebagai tanda bahwa mereka telah menerima edukasi mengenai penyakit ini. Pin ini juga diharapkan menjadi pengingat bagi siswa untuk menerapkan pencegahan DBD di kehidupan sehari-hari dan menyebarkan informasi yang mereka terima kepada teman-temannya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi dokumentasi, yang berhasil menangkap antusiasme siswa dari awal hingga akhir acara. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pencegahan dan penanggulangan DBD, khususnya di lingkungan sekolah dan komunitas sekitar.