Bari, 1 Maret 2023. Pelita Khatulistiwa kembali berkolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) untuk membantu penyediaan akses listrik tenaga surya di Puskesmas Bari, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelita Khatulistiwa melalui gerakan #PatunganListrik — sebuah gerakan crowdfunding pembangunan akses listrik dengan energi terbarukan di puskesmas dan desa yang memiliki keterbatasan akses listrik 24 jam — berkomitmen mendukung pemerintah RI dalam mewujudkan Indonesia Terang dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Sebelum pelaksanaan instalasi, pada bulan Desember 2022 lalu Tim Pelita Khatulistiwa telah datang langsung ke Puskesmas Bari untuk melakukan survei awal dan penggalangan komitmen calon penerima manfaat. Hasilnya, Puskesmas Bari dinilai layak untuk mendapatkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 3,96 kWp. Puskesmas Bari yang merupakan Puskesmas Rawat Inap dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) selama ini belum bisa memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat di wilayah kerjanya karena faktor ketiadaan akses listrik. Padahal, puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat primer.
Hal ini ditegaskan dalam peresmian PLTS Puskesmas Bari yang dilaksanakan pada hari Rabu (01/03) di Bari. Hadir memberikan sambutan, Bupati Manggarai Barat —Edistasius Endi, Muhammad Sapuri selaku Perwakilan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dari Divisi Corporate Social Responsibility (CSR), dan Nurmalasari selaku Ketua Yayasan Pelita Khatulistiwa.
Edistasius Endi memberikan arahan terkait kekhawatiran akan efek rumah kaca dan pemanasan global. Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah melalui pemanfaatan energi alam yang ramah lingkungan dan bisa dimanfaatkan secara terus menerus, yaitu Energi Baru Terbarukan (EBT). Di lain sisi, NTT kaya akan potensi sumber daya alam (SDA) yang mampu menghasilkan EBT, salah satunya matahari.
“Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Puskesmas Bari sejalan dengan arahan Pemerintah Provinsi NTT dan program kerja Kabupaten Manggarai Barat, yaitu pemanfaatan EBT guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”, kata Edistasius Endi.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati berpesan agar Puskesmas Bari menjaga dan merawat bantuan PLTS dengan sebaik mungkin. Mendukung hal tersebut, beliau berharap agar Kepala Dinas Kesehatan dapat mengangkat 1 orang pegawai yang secara khusus bertugas mengelola PLTS di Puskesmas Bari.
Dalam kegiatan peresmian ini juga dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) Bantuan PLTS dari Yayasan Pelita Khatulistiwa kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat. Hal ini menjadi bagian upaya dalam rangka memastikan keberlanjutan pemanfaatan PLTS. Dengan adanya BAST tersebut, maka menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, melalui Dinas Kesehatan, untuk mencatatkan PLTS yang dipasang di Puskesmas Bari sebagai aset daerah, sehingga daerah dapat melakukan penganggaran jika di masa yang akan datang terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan kaitannya dengan pemeliharaan dan pemanfaatan PLTS.
Muhammad Sapuri dalam kesempatan ini menyampaikan harapan terbesar PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dari bantuan yang telah diberikan.
“Kami berharap bantuan PLTS ini dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Bari. Pun juga dengan pelayanan administrasi dan manajemen”, kata Sapuri.
Sapuri juga menegaskan bahwa PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) terus berkomitmen memberikan bantuan kepada fasilitas publik di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
Yayasan Pelita Khatulistiwa sebagai pengelola dana CSR dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dikenal dengan nama PT SMI ini menyampaikan akan terus berkomitmen untuk memperkuat layanan puskesmas yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan. Akses listrik merupakan kebutuhan mendasar bagi pelayanan kesehatan, khususnya dalam kondisi gawat darurat, seperti pelayanan persalinan, Unit Gawat Darurat (UGD), pelayanan laboratorium, dan lain-lain.
“Pelita Khatulistiwa melalui Program Patungan Listrik berharap masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bari dapat mengakses dan menikmati pelayanan kesehatan yang lebih prima dengan adanya listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini”, jelas Nurmalasari
Nurmalasari menambahkan hingga awal tahun 2023 sudah ada 9 puskesmas dan 2 wilayah pemukiman yang diberikan akses listrik 24 jam dengan tenaga surya melalui Program #PatunganListrik. Selaku Ketua Yayasan, Nurmalasari juga mengungkapkan bahwa Pelita Khatulistiwa terus membuka kesempatan bagi puskesmas-puskesmas lain di seluruh pelosok Nusantara yang belum mendapatkan akses listrik dari PLN untuk mengajukan pengadaan PLTS kepada Pelita Khatulistiwa.
Di penghujung kegiatan, semua pihak menyampaikan harapan agar PLTS ini dijaga dengan baik, sehingga pemanfaatannya dapat terus berkelanjutan.
Tentang Pelita Khatulistiwa
Pelita Khatulistiwa adalah organisasi non-profit yang bergerak di bidang peningkatan mutu layanan kesehatan primer melalui pemenuhan kebutuhan akses listrik 24 jam dengan energi terbarukan (ET) yang dapat mendukung kemajuan masyarakat di wilayah DTPK.
Pelita Khatulistiwa meyakini bahwa energi terbarukan dapat menjadi solusi atas kesulitan masyarakat terhadap listrik yang disebabkan faktor lokasi dan/atau situasi geografis di Indonesia agar seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan penerangan dan memenuhi kebutuhan dasar serta memperkuat pelayanan fasilitas umum.
Bagi yang ingin mengajukan puskesmasnya untuk menjadi Puskesmas Mitra Pelita Khatulistiwa, bisa mengisi Formulir Pengajuan di link berikut ini: https://linktr.ee/patunganlistrik.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi Nurmalasari (0821-7468-7189).