Tren kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) meningkat sejak awal 2024. Merujuk data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 18 Maret 2024, ternyata jumlah kasus DBD hingga minggu ke-18 pada 2024 telah mencapai 91.269 kasus dengan kematian 641 jiwa. Selama periode Januari-Mei 2024 Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah kasus demam berdarah terbanyak se-Indonesia, yaitu 32.761 kasus.
Hasil penelitian Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya bersama Bapelkes Kemenkes menemukan bahwa beberapa sampel nyamuk DBD ternyata sudah resisten terhadap pestisida sehingga tidak mempan untuk dibasmi dengan fogging. Akibatnya, 4 orang meninggal dan diprediksikan selalu ada kenaikan kasus 10%-20% setiap harinya. Saat ini, kasus DBD pada tahun 2024 di wilayah Kabupaten Tasikmalaya telah mencapai lebih 1.230 kasus.
DBD atau (Demam Berdarah) merupakan penyakit infeksi akibat virus Dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini membawa virus Dengue dari penderita demam berdarah kemudian menularkan virus tersebut ke orang yang sehat melalui gigitan. Apabila seseorang yang telah terinfeksi virus ini, maka akan mengakibatkan dua kondisi yaitu “Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue (DBD)”.
Apa perbedaan keduanya ?
Demam berdarah dengue (DBD) dapat menyebabkan gejala yang berat, sedangkan demam dengue biasanya hanya menimbulkan gejala ringan. Namun, tahap awal kedua kondisi ini memiliki gejala yang mirip dan sulit dibedakan.
Gejala yang harus disadari saat telah terinfeksi demam berdarah dengue diantaranya yaitu :
- Demam tinggi (39°C -40°C) secara tiba-tiba dan demam tidak turun saat setelah minum obat penurun panas.
- Muncul ruam atau bitnik kemerahan pada kulit, biasanya muncul di hari ke 2-5 setelah demam.
- Lemas dan hilang nafsu makan.
- Adanya rasa mual muntah.
- Nyeri pada sendi, otot dan tulang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat turun ke suhu normal namun kembali mengalami demam tinggi pada hari berikutnya. Pola ini khas pada DBD yang disebut dengan demam pelana (saddleback fever). Masyarakat berasumsi bahwa penurunan demam berdarah adalah tanda kesembuhan, padahal di fase ini kemungkinan dapat terjadi perdarahan dan kebocoran pembuluh darah.
Ada beberapa gejala yang menandakan tanda bahaya pada DBD diantaranya :
- Terjadinya perdarahan seperti gusi berdarah atau mimisan, urine atau tinja disertai darah
- Munculnya memar pada permukaan kulit yang menunjukan indikasi perdarahan
- Lemas atau Lelah
- Napas pendek dan gelisah
- Kaki dan tangan terasa dingin, basah hingga pucat
Untuk menanggulangi peningkatan kasus DBD di awal tahun 2024, Puskesmas Jatiwaras memberikan tips pencegahan berupa penyuluhan yang dilakukan pada hari Rabu, 19 Juni, 2024. Penyuluhan DBD dilaksanakan di Posyandu Ligarwangi Desa Neglasari dimulai dari pukul 08:00 WIB – 11:30 WIB dan dihadiri oleh para pengunjung posyandu yaitu para ibu balita dan lansia.
Berikut adalah tips cara pencegahan penularan penyakit demam berdarah yang bisa diterapkan di rumah diantaranya :
- Lakukan hidup bersih dan sehat.
- Rutin menguras tempat penampungan air bersih.
- Menutup wadah penampungan air dan lakukan pengecekan apakah ada air yang tergenang dalam wadah terbuka.
- Jangan simpan barang bekas di dalam rumah, sebaiknyua mengubur barang-barang bekas.
- Gunakan kelambu saat tidur, lotion atau obat nyamuk dan jauhi dari jangkauan anak – anak.
- Jika memungkinkan, sebaiknya memasang kawat nyamuk pada ventilasi rumah,
- Rubah kebiasaan untuk tidak menggantung pakaian di balik pintu atau menumpuk pakaian
Petugas kesehatan Puskesmas Jatiwaras menghimbau kepada peserta penyuluhan untuk segera datangi fasilitas kesehatan apabila mengalami demam tinggi mendadak dan disertai gejala lainnya yang mengarah kepada DBD. Segera ke Rumah Sakit bagian unit IGD apabila terdapat tanda bahaya demam berdarah untuk penanganan yang cepat. Laporkan kepada petugas puskesmas apabila meluasnya penyebaran penularan penyakit DBD di sekitar lingkungan rumah.
Referensi
https://www.alodokter.com/demam-berdarah
https://www.alodokter.com/demam-berdarah/gejala
Artikel Edukasi Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah direview oleh:
Yuni Yuniar, S.KM
Programer Promkes UPTD Puskesmas Jatiwaras
UPTD Puskesmas Jatiwaras
Alamat: Jl. Raya Papayan-Cikatomas Desa Jatiwaras Tlp (+62)853-2068-3553, Kabupaten Tasikmalaya Kecamatan Jatiwaras, Jawa Barat 46185