Memperingati Pekan Air Susu Ibu (ASI) Sedunia yang jatuh pada tanggal 1-7 Agustus ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyelenggarakan Deklarasi Komitmen Pekan ASI Sedunia 2017. Acara yang diikuti oleh perwakilan Kader Posyandu dan Motivator ASI yang ada di Kabupaten.
“Setiap bayi memiliki hak mendapatkan ASI Eklusif, sehingga mari kita bersama-sama mewujudkan pemberian ASI Eklusif bagi seluruh anak di Bantul, agar terwujud generasi Bantul yang Sehat, Cerdas dan Hebat sesuai dengan visi misi pemerintah Kabupaten Bantul,” ujar Emi Masruroh Halim., S.Pd Ibu Wakil Bupati Kabupaten Bantul saat memberikan sambutan dalam tersebut. Usai memberikan Sambutan Ibu Emi juga membuka Deklarasi tersebut dengan membubuhkan tandatangan sebagai bentuk komitmen dalam mensukseskan Pekan ASI Sedunia 2017.
Dra Ninik Istitarini Sekertaris Dinas Kesehatan (Sekdin) Dinkes Kabupaten Bantul menjelaskan bahwa Pekan ASI Sedunia 2017 ini merupakan upaya mensosialisasikan pengetahuan seputar ASI serta mendukung peningkatan prosentase jumlah Ibu menyusui di Kabupaten Bantul.
“Cakupan pemberian ASI Eklusif di Kabupaten Bantul terjadi peningkatan dari 74,73% pada tahun 2015 dan naik pada tahun 2016 dengan prosentase 75,06%,” ujar dr RR Anugrah Wiendyasari, M.Sc Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Bantul. Ia juga menegaskan Dinkes Bantul berharap tahun ini, juga akan mengalami peningkatan. Dimana peningkatan ini perlu kerjasama semua pihak termasuk didalamnya adalah kader Posyandu sebagai Motivator ASI.
“mereka adalah agen kesehatan yang dekat dengan masyarakat, baik secara fisik maupun secara psikis. Jadi lebih gampang nguri-nguri mengajak para Ibu yang memilliki bayi umur 0-6 bulan untuk melakukan ASI Eklusif,” tambahnya.
Untuk tahun ini Pekan ASI Sedunia memiliki tema yaitu “Bekerja bersama untuk Kelangsungan Pemberian ASI”. Kegiatan Deklarasi ini tidak hanya melibatkan Kader Posyandu dan Motivator ASI namun juga LSM AIMI ( Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) ranting Bantul.
“kami melakukan riset di Bantul ini, kebanyakan Ibu gagal melakukan ASI Eklusif kebanyakan disebabkan oleh kesibukan ibu bekerja di luar rumah, namun demikian data ini tidak bias mengenerealkan mereka yang bekerja tidak memberikan ASI Eklusif bagi anak-anaknya,” ujar Diana Ketua AIMI ranting Bantul. Selain memnyampaikan materi berkaitan ASI menceteak generasi berkualitas Ia juga memberikan trik khusus kepada para Motivator ASI di masyarakat saat melakukan kampanye ASI Eksklusif disekitar rumahnya. Agar mereka berhasil dalam memotivasi Ibu agar mau memberikan ASI Eklusif.
Sumber dinkes.bantulkab.go.id