Batam, 29 September 2024 – Workshop Training Center Enumerator Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Provinsi Kepulauan Riau berlangsung di The Golden Bay Hotel, Batam. Acara ini dihadiri oleh 1 Penanggung Jawab Teknis (PJT) Provinsi, 7 PJT Kabupaten/Kota (KK), dan 50 enumerator dari 7 kabupaten/kota. Workshop ini bertujuan membekali enumerator dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengumpulkan data status gizi yang valid.
Meningkatkan Akurasi Data Status Gizi
Workshop ini difokuskan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan oleh para enumerator benar-benar representatif. Data ini sangat penting untuk memberikan potret kondisi gizi yang sebenarnya di lapangan. Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), Syarifah Liza Munira, SE., MPP., Ph.D, menyampaikan pentingnya hasil survei ini. “Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan potret status gizi yang sesungguhnya di lapangan,”ungkapnya.
Pentingnya Pencegahan Stunting
Sementara itu, Anniesa Putri Juwita, SKM., MPH, selaku Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi (Kesga dan Gizi) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, menyoroti pentingnya pencegahan stunting. Menurutnya, stunting dapat dicegah dengan pemantauan yang konsisten. “Stunting tidak terjadi secara mendadak. Harusnya bisa dicegah melalui pemantauan di Posyandu,” jelasnya. Dia berharap hasil survei ini dapat menjadi dasar bagi kebijakan kesehatan yang lebih baik.
Workshop ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan kualitas data kesehatan, khususnya terkait dengan status gizi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Dengan data yang akurat, pemerintah dapat menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran, terutama dalam upaya menurunkan prevalensi stunting dan masalah gizi lainnya.
Di akhir workshop, para enumerator diharapkan dapat melaksanakan tugas mereka dengan profesionalisme tinggi, sehingga hasil survei yang dikumpulkan benar-benar menggambarkan kondisi riil di lapangan. Data yang akurat akan menjadi landasan penting dalam memperbaiki dan meningkatkan kesehatan gizi masyarakat di Kepulauan Riau.
Baca juga artikel lainnya di Kesmas-ID