Anemia pada Remaja Putri? Lawan dengan RUTIN, dong!

Pencegahan anemia pada remaja putri (rematri)

Pernahkah kalian bertanya-tanya mengapa angka anemia pada remaja putri di Indonesia sangat tinggi? Salah satu penyebab utamanya adalah pola makan yang sering kali kekurangan zat besi dan vitamin penting lainnya. Data di Indonesia pada tahun 2021 menunjukkan prevalensi anemia gizi besi pada remaja putri mencapai 22,7%, sedangkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya tahun 2023 mencatat prevalensi anemia pada remaja sebesar 3,1%.

Tingginya kasus anemia sangat terkait dengan kepatuhan dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Nyatanya, 8,3 juta dari 12,1 juta remaja putri tidak mengonsumsi TTD yang membuat mereka berisiko lebih tinggi terkena anemia. Di Puskesmas Cibalong, pada tahun 2024, sebesar 75,64% remaja putri mengonsumsi TTD dan 514 di antaranya telah menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin).

Pengertian Anemia

Pasti kalian sudah sering mendengar tentang anemia, kan? Anemia adalah kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau sel darah merahnya tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ-organ tubuh jadi kekurangan oksigen sehingga membuat penderitanya tampak pucat dan gampang merasa lelah.

Jenis-Jenis Anemia

Ternyata, anemia itu ada banyak jenisnya, lho! Masing-masing jenisnya memiliki penyebab yang berbeda. Jadi, penting banget untuk tahu jenis anemia apa yang mungkin kamu alami.

  • Anemia defisiensi zat besi. Hal ini terjadi saat tubuh kekurangan zat besi untuk membentuk hemoglobin (Hb). Nah, Hemoglobin ini adalah zat dalam sel darah merah yang bertugas untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh kita. Tanpa cukup hemoglobin, tubuh jadi kekurangan oksigen dan bikin kamu merasa lemas.
  • Anemia megaloblastik. Anemia jenis ini terjadi karena kekurangan vitamin, terutama vitamin B12 dan vitamin B9 (folat). Jadi, kalau tubuh kamu nggak dapat cukup vitamin-vitaminnya, bisa bikin anemia, deh!
  • Anemia sel sabit. Sel darah merah berbentuk seperti sabit yang lebih kaku dan lengket. Ini bisa membuat aliran darah kamu tersumbat dan menyebabkan masalah kesehatan.
  • Thalasemia. Thalasemia disebabkan oleh mutasi gen yang memengaruhi cara tubuh dalam memproduksi hemoglobin. Kamu bisa menderita thalasemia jika salah satu atau kedua orang tuamu juga punya kondisi ini.

Faktor Risiko Anemia

Lalu, faktor apa aja yang dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia?

  • Kurangnya asupan gizi. Kekurangan gizi adalah salah satu penyebab anemia yang paling umum. Ada beberapa vitamin dan mineral yang super penting untuk pembentukan sel darah merah, seperti zat besi, vitamin B12, dan vitamin B9 (asam folat).
  • Jenis kelamin. Perempuan cenderung punya kadar hemoglobin dan hematokrit yang lebih rendah dibandingkan pria. Normalnya, pria sehat punya kadar hemoglobin 14–18 g/dL dan hematokrit 38,5–50%, sedangkan perempuan sehat punya kadar hemoglobin 12–16 g/dL dan hematokrit 34,9–44,5%. Perbedaan ini bikin perempuan lebih rentan terhadap anemia dibandingkan laki-laki. Ditambah lagi, kalau kamu menjalani gaya hidup yang kurang sehat, seperti diet ketat untuk menurunkan berat badan, masalah ini bisa semakin parah, lho!
  • Menstruasi. Menstruasi bisa menyebabkan kehilangan darah yang cukup banyak. Ini bisa berpengaruh pada kadar hemoglobin dan membuat kamu lebih berisiko mengalami anemia, terutama jika asupan zat besi kamu tidak mencukupi.

Gejala Anemia

Tanda-tanda anemia bisa jadi sangat ringan di awal sehingga kamu mungkin tidak menyadarinya. Gejala umum yang sering dirasakan oleh remaja putri adalah 5L yaitu:

Pencegahan Anemia

Puskesmas Cibalong mengadakan sosialisasi khusus yang ditujukan kepada remaja putri (Rematri) mengenai cara mencegah anemia dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam tentang langkah-langkah pencegahan yang efektif.

Dalam sesi ini, peserta diberi informasi penting mengenai pola makan sehat, pentingnya konsumsi zat besi dan vitamin, serta langkah-langkah praktis untuk menghindari anemia sehingga mereka dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka. Adapun contoh makanan yang kaya akan zat besi adalah sebagai berikut:

Pengobatan Anemia

Pengobatan anemia bervariasi tergantung pada jenis dan penyebabnya. Berikut adalah beberapa jenis anemia dan pendekatan pengobatannya:

  • Anemia defisiensi zat besi bisa diatasi dengan makan makanan yang kaya zat besi dan minum suplemen zat besi. Kalau kondisinya sudah parah, biasanya dokter akan merekomendasikan transfusi darah.
  • Anemia megaloblastik diatasi berdasarkan jenis vitaminnya. Biasanya dokter akan meresepkan suplemen vitamin dan menyarankan untuk meningkatan nutrisi dalam makanan. Kalau pencernaanmu susah menyerap vitamin B12 dari makanan, maka kamu mungkin perlu suntikan vitamin B12.
  • Anemia sel sabit dapat dirawat dengan melibatkan pemberian oksigen, penghilang rasa sakit, serta cairan oral dan intravena untuk meredakan nyeri dan mencegah komplikasi. Dokter juga mungkin merekomendasikan transfusi darah, suplemen asam folat, dan antibiotik jika diperlukan.
  • Thalasemia yang ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, jika kondisinya parah, penderita mungkin perlu transfusi darah, suplemen asam folat, pengobatan tambahan, atau bahkan prosedur seperti, pengangkatan limpa atau transplantasi sel batang darah dan sumsum tulang.

Yuk, Rematri Lawan Anemia dengan RUTIN!

RUTIN yang dimaksud adalah:

Jika kamu mengalami tanda-tanda anemia, sebaiknya jangan melakukan diagnosis sendiri, ya! Lebih baik segera kunjungi puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan profesional.


Referensi:

  • Makarim, F. R. (2020). Mengidap Anemia, Apakah Bisa Disembuhkan? Halodoc.
  • Nurin, F. (2021). Penyebab Anemia dan Faktor-Faktor yang Meningkatkan Risiko Anda. Penyakit Kelainan Darah (Anemia).
  • Pittara. (2024). Anemia. Alodokter.
  • Purnaningsih, W. T., & Isnaini, N. (2023). Sosialisasi Pencegahan Anemia pada Remaja dengan Mengkonsumsi Olahan Daun Kelor di Kelurahan Rejomulyometro Selatan. Jurnal Perak Malahayati : Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 310–324.

Artikel Edukasi Anemia ini telah direview oleh:

Gina Marliyana, S.KM

Programer Promkes Puskesmas Cibalong

Puskesmas Cibalong:

Jln. Karangnunggal No.204 Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya 46185

WhatsApp: +62 821-1547-6741

Email: puskesmascibalong3@gmail.com

Instagram: @puskesmas_cibalongkabtasik

Yuk Share Postingan Ini:
Annisa Fitrah Aini
Annisa Fitrah Aini
Articles: 6

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *