Kesehatan anak sekolah adalah fondasi penting bagi keberhasilan belajar dan masa depan generasi bangsa. Anak-anak yang sehat memiliki konsentrasi belajar yang lebih baik, stamina yang cukup, dan potensi tumbuh kembang yang optimal. Namun, masalah kesehatan pada anak, seperti gangguan penglihatan, kekurangan gizi, anemia, penyakit menular dan tidak menular, sering kali tidak terdeteksi sejak awal. Pemeriksaan kesehatan anak sekolah menjadi langkah strategis untuk mendeteksi dini masalah kesehatan tersebut sehingga dapat segera ditangani.
Pemeriksaan kesehatan di sekolah bertujuan untuk mendeteksi sejak dini siswa yang memiliki masalah kesehatan sehingga penanganan dapat segera dilakukan. Selain itu, kegiatan ini juga berperan dalam memantau pertumbuhan siswa melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, dan status gizi. Tidak hanya itu, pemeriksaan kesehatan menjadi sarana edukasi yang efektif untuk menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat sejak dini.

Jenis pemeriksaan di sekolah meliputi pengukuran tinggi, berat badan, dan IMT untuk memantau pertumbuhan dan gizi, pemeriksaan indera seperti tes mata dan pendengaran, serta pemeriksaan gigi dan mulut untuk mendeteksi masalah seperti karies. Pemeriksaan umum mencakup tekanan darah, kebersihan kulit dan rambut, serta skrining anemia melalui tes hemoglobin (Hb). Tes kebugaran untuk SD kelas 4-6 lari dalam lintasan 1000 meter, SMP dan SMA lari dalam lintasan 1600 meter. Khusus siswa SMP kelas 7, 10, 11, dan 12, dilakukan pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS). Untuk siswa SMP dan SMA, kegiatan ini dilengkapi konseling kesehatan reproduksi dan mental guna mempersiapkan mereka menghadapi tantangan remaja dengan pengetahuan yang tepat.
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala di sekolah memberikan berbagai manfaat penting bagi siswa. Salah satunya adalah pencegahan penyakit sejak dini, sehingga risiko komplikasi dapat dihindari dan kesehatan anak tetap terjaga. Selain itu, kegiatan ini juga membantu memperbaiki kebiasaan hidup sehat melalui edukasi yang diberikan setelah pemeriksaan, sehingga siswa lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan pola hidup yang baik. Data kesehatan yang dikumpulkan dari pemeriksaan ini juga sangat bermanfaat bagi sekolah dalam merencanakan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang lebih efektif dan tepat sasaran.

Semua manfaat tersebut akan lebih maksimal apabila didukung oleh peran dan kolaborasi antara sekolah, puskesmas, dan orang tua. Tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi tentang pola makan sehat, kebiasaan menjaga kebersihan diri, dan pentingnya aktivitas fisik, sementara sekolah menyediakan lingkungan yang mendukung perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan adanya sinergi tersebut, diharapkan angka kejadian penyakit pada anak sekolah dapat ditekan, sekaligus membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi di masa depan.
Referensi :
Armyade CU, Hargono R. Aplikasi basis data Usaha Kesehatan Sekolah tingkat Sekolah Dasar di Kota Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2015 Sep;3(3):366-376.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes targetkan 53 juta siswa ikut cek kesehatan: ini jenis pemeriksaannya berdasarkan usia. 2025 Jul 31. Diakses 9 Agustus 2025. https://kemkes.go.id/id/kemenkes-targetkan-53-juta-siswa-ikut-cek-kesehatan-ini-jenis-pemeriksaannya-berdasarkan-usia
Lidiawati M. Program pemeriksaan kesehatan gratis untuk anak-anak di Desa Lam Urit Kecamatan Simpang Tiga. Jurnal Abdimas UNAYA. 2023;4(2):492-7.
Natalia S, Anggraeni S. Skrining kesehatan anak sekolah sebagai upaya deteksi kesehatan sejak dini. Journal of Community Engagement in Health. 2022 Mar;5(1):47–50.
Artikel ini telah direview oleh:
Nita Nur Arifin, S.K.M
Tenaga Promkes Puskesmas Gunungtanjung
Puskesmas Gunungtanjung
Jalan Raya Gunungtanjung No.17, Kec.Gunungtanjung, Kab.Tasikmalaya
Prov.Jawa Barat, 46197
No. Telp. (0265) 2390045



