Pelayanan kesehatan primer dilaksanakan dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif dengan menerapkan konsep Primary Health Care (PHC) melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. Puskesmas merupakan pemberi pelayanan primer yang ditopang oleh jejaring pelayanan kesehatan (klinik, praktik mandiri) dan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) seperti Poskesdes dan Posyandu. Namun, berdasarkan data capaian SPM Bidang Kesehatan Kabupaten/kota menunjukkan bahwa dengan jaringan jejaring tersebut belum cukup efektif untuk menjangkau seluruh sasaran masyarakat. Maka dari itu perlu dilakukan pendekatan baru dalam pemberian pelayanan tersebut.
Integrasi Layanan Primer (ILP)
Integrasi Layanan Primer (ILP) merupakan salah satu bentuk pendekatan baru yang tidak lagi berbasis pada penyakit/program. Hal yang menjadi fokus dari ILP yaitu mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan melakukan peningkatan dan penguatan promosi serta pencegahan bagi sasaran siklus kehidupan, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat.
Posyandu sebagai salah satu bentuk UKBM, memiliki peran untuk dapat menjangkau dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan. Sebelumnya, Posyandu identik sebagai pelayanan kesehatan ibu dan anak. Namun, kini Posyandu telah bertransformasi menjadi Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang mendekatkan pelayanan kesehatan untuk seluruh siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan.
![Perkembangan Posyandu dalam Era Integrasi Layanan Primer (ILP)](http://kesmas-id.com/wp-content/uploads/2024/12/Posyandu-Siklus-Hidup-1024x640.jpg)
Posyandu ILP
Tujuan Posyandu ILP yaitu mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat untuk seluruh siklus kehidupan (bayi-lansia), meningkatan cakupan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan primer, perluasan layanan kesehatan, dan memperkuat pemantauan wilayah setempat. Pelayanan kesehatan terintegrasi yang dilaksanakan menjangkau untuk ibu hamil, balita, remaja, usia dewasa (usia produktif), dan lansia (lanjut usia). Kemudian layanan promotif-preventif yang dilaksanakan meliputi penyuluhan, deteksi dini, rapid test, imunisasi, dan suplementasi.
Pelaksanaan Kegiatan
Penerapan Posyandu ILP untuk semua siklus kehidupan dapat dilaksanakan rutin, secara bersamaan dalam satu waktu. Pada pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan, kader Posyandu berkompeten, minimal sebanyak 5 orang akan didampingi oleh tenaga kesehatan. Terdapat lima langkah yang perlu dilakukan pada pelaksanaan Posyandu ILP. Berikut Alur pelayanan Posyandu ILP, yaitu :
- Pendaftaran : Kader melakukan pendaftaran peserta Posyandu.
- Penimbangan dan pengukuran : Kader melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan tekanan darah pada sasaran usia dewasa dan lanjut usia.
- Pencatatan dan pelaporan : Kader melakukan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran pada Kartu Bantu Pemeriksaan di Posyandu serta Kader menjelaskan kesimpulan dan tindaklanjutnya.
- Pelayanan kesehatan : Tenaga kesehatan melakukan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan rapid test gula darah, gangguan indera, skrining TBC, skrining PUMA, skrining kesehatan jiwa, dan skrining lansia. Tenaga kesehatan menindaklanjuti kesimpulan hasil penimbangan dan pengukuran.
- Penyuluhan kesehatan : Kader kesehatan memberikan edukasi kesehatan terkait aktivitas fisik, germas, cek kesehatan, risiko penyakit terbanyak (obesitas, hipertensi, stroke, kanker, PPOK, TBC, diare, kesehatan jiwa, dan geriatri), dan edukasi keluarga berencana bagi usia dewasa dan lansia pelayanan lanjut usia.
![Perkembangan Posyandu dalam Era Integrasi Layanan Primer (ILP)](http://kesmas-id.com/wp-content/uploads/2024/12/Kunjungan-Rumah-Posyandu-ILP-1024x640.jpg)
Kegiatan Penunjang
Selain kegiatan rutin diatas, kader Posyandu juga perlu melakukan kegiatan penunjang lainnya seperti kunjungan rumah, pemberdayaan masyarakat, dan koordinasi. Kunjungan rumah secara rutin dilaksanakan untuk menjangkau seluruh keluarga, sedangkan kunjungan khusus dapat dilaksanakan untuk sasaran yang tidak mengakses pelayanan kesehatan (missing services), ketidakpatuhan pengobatan (non compliance), dan tanda bahaya (danger sign) serta edukasi. Kunjungan rumah ini dilaksanakan dalam rangka pendekatan keluarga guna bahan evaluasi dan pemutakhiran data keluarga sehat di wilayahnya.
Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan untuk membantu kader kesehatan/fasilitator dalam melakukan survei mawas diri dan musyawarah masyarakat desa. Selanjutnya kader perlu melaksanakan koordinasi dengan puskesmas pembantu guna manajemen kader dan pemantauan wilayah setempat.
Kesimpulan
Integrasi Layanan Primer (ILP) merupakan pilar pertama dalam transformasi kesehatan indonesia yang berfokus pada upaya aktivitas promotif dan preventif untuk menciptakan lebih banyak orang sehat. Posyandu ILP diharapkan dapat menjadi pendekatan baru untuk menjangkau masyarakat tanpa ada batasan wilayah dan kelompok usia.
Artikel ini telah direview oleh:
Bani Srinurbani S.K.M.
Tenaga Promkes Puskesmas Cigalontang
Puskesmas Cigalontang
Jl Perkantoran No 38 Ds. Cigalontang Kec. Cigalontang Kab Tasikmalaya, Jawa Barat
Telepon : 0265 543 052/02657079797
Baca ini Juga :
KMK No. HK.01.07-MENKES-2015-2023 tentang Juknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer