Tidak ada kata, “berhenti,” bagi industri rokok. Harga rokok yang semakin melambung dan stok yang selalu tersedia membuat industri rokok tak henti-hentinya memproduksi, mendistribusikan, dan memperjual belikan rokok, baik di pasar maupun toko swalayan. Dilihat dari keuntungannya, tidak ada alasan untuk memberhentikan bisnis setan ini karena sebagian orang menganggap keuntungan yang dihasilkan sangat menggiurkan. Keuntungan yang dihasilkan menurut sebagian orang, dapat memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi jika tidak berbisnis rokok. Namun, dibalik keuntungan yang menggiurkan terdapat dampak kesehatan yang menakutkan. Pastinya pengguna rokok tidak mungkin tidak mengetahui dampak buruk rokok, hanya saja pengetahuannya itu tidak untuk diterapkan melainkan hanya dijadikan simpanan di dalam kepala.
Sebatang rokok menghasilkan berbuih buih asap di udara dan sangat berkemungkinan dihirup oleh siapapun yang ada di sekitar pengguna rokok. Faktanya, dampak buruk yang dihasilkan rokok bukan hanya tertuju kepada perokok aktif, tetapi juga kepada perokok pasif. Dampak negatif rokok berasal dari kandungannya dan asap yang dihasilkannya. Perokok aktif menikmati bahan penyusun rokok dan menghirup asapnya, sedangkan perokok pasif hanya menghirup asap yang ditimbulkan. Namun, menghirup asapnya saja sudah setara bahayanya dengan penghisap rokok. Hampir tidak ada dampak baik yang dihasilkan dari menghisap rokok. Sangat jelas rokok lebih banyak dampak merugikan dibandingkan dampak menguntungkannya. Jadi, apakah kamu siap jika tubuhmu disfungsi karena rokok?

Di sisi lain, rokok elektrik atau vape muncul sebagai alternatif bagi banyak perokok dengan klaim bahwa mereka menawarkan risiko kesehatan yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional. Namun, penelitian menunjukkan bahwa meskipun rokok elektrik tidak mengandung tar dan sebagian besar zat berbahaya lainnya yang terdapat dalam rokok tembakau, mereka tetap mengandung nikotin dan bahan kimia lain yang dapat membahayakan kesehatan. Penggunaan rokok elektrik juga dapat menyebabkan kecanduan nikotin serta masalah pernapasan. Selain itu, pengguna vape tetap berisiko terpapar zat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung. Oleh karena itu, meskipun dianggap lebih aman oleh sebagian orang, penggunaan rokok elektrik tetap membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Meskipun baik rokok konvensional maupun rokok elektrik memiliki risiko kesehatan yang signifikan, penting bagi masyarakat untuk menyadari fakta bahwa kedua jenis produk ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa merokok berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular, kanker paru-paru, serta gangguan pernapasan kronis. Di samping itu, paparan asap dari kedua produk ini juga berdampak pada kesehatan lingkungan dan orang-orang di sekitar perokok. Oleh karena itu, edukasi tentang bahaya merokok dan vaping perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih memahami konsekuensi dari kebiasaan ini dan termotivasi untuk menjauhinya demi kesehatan diri dan orang lain.
[Daftar Pustaka]
- Marieta, A., & Lestari, K. (2022). Rokok dan Berbagai Masalah Kesehatan yang Ditimbulkannya. Farmaka, 20(2), 56-60. https://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/download/34618/pdf
- Kusuma, A. R. P. (2020). Pengaruh Merokok Terhadap Kesehatan Gigi Dan Rongga Mulut. Majalah Ilmiah Sultan Agung, 1(1), 1-10. https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/majalahilmiahsultanagung/article/download/39/33
- Setiawati, N. P. E., & lainnya (2020). Pengetahuan tentang Bahaya Merokok. Repository STIKES Wira Medika. Link
- Dampak Merokok terhadap Kesehatan Lingkungan (2020). CDK Journal. https://cdkjournal.com/index.php/cdk/article/download/1064/873/5493
Artikel ini telah direview oleh:
Serli Nur Alindra AM. Keb, S.K.M.
Petugas Promosi Kesehatan
UPTD Puskesmas Mangunreja
Jalan Sukaraja No. 53. Telp. (0265) 544709