
Pernahkah orang tua khawatir ketika memantau berat badan anak yang tidak kunjung naik atau bahkan terlihat turun? Bisa jadi, anak anda mengalami weight faltering. Istilah ini mungkin terdengar asing, tapi sebenarnya cukup sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Apa itu Weight Faltering?
Weight faltering, atau dalam bahasa Indonesia disebut gagal tumbuh berat badan, adalah kondisi ketika berat badan anak tidak naik sesuai dengan kurva pertumbuhan yang seharusnya. Artinya, kenaikan berat badannya lebih lambat dari yang diharapkan untuk usianya, atau bahkan berat badannya turun. Kondisi ini berbeda dengan anak yang memang bertubuh kecil secara genetik. Weight faltering menandakan adanya masalah yang perlu dicari tahu penyebabnya.
Apa Penyebab Weight Faltering?
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan weight faltering. Beberapa di antaranya:
- Asupan makanan yang kurang: Ini bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya:
- Bayi sulit menyusu atau makan karena masalah mulut atau tenggorokan.
- Anak susah makan atau pilih-pilih makanan (picky eater).
- Keluarga mengalami kesulitan ekonomi sehingga sulit memenuhi kebutuhan gizi anak.
- Masalah pencernaan: Gangguan pencernaan seperti diare kronis atau penyakit celiac dapat membuat nutrisi dari makanan sulit diserap tubuh.
- Infeksi: Infeksi yang sering terjadi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi telinga, dapat mengganggu nafsu makan dan penyerapan nutrisi.
- Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis kronis, seperti penyakit jantung bawaan atau fibrosis kistik, dapat memengaruhi pertumbuhan dan berat badan anak.
- Masalah psikologis atau sosial: Stres atau masalah emosional di rumah juga dapat memengaruhi nafsu makan anak.

Apa Tanda-Tanda Weight Faltering?
Tanda yang paling jelas adalah kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan pada Kartu Menuju Sehat (KMS) atau buku kesehatan anak. Selain itu, beberapa tanda lain yang perlu diperhatikan:
- Berat badan anak stagnan atau bahkan turun.
- Anak terlihat lesu dan kurang aktif.
- Perkembangan motoriknya terlambat.
- Rambut rontok atau kulit kering.
- Mudah sakit.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Mengalami Weight Faltering?
Jika orang tua mencurigai anak mengalami weight faltering, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga kesehatan. Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mencari tahu penyebabnya. Beberapa hal yang mungkin akan dilakukan dokter:
- Menanyakan riwayat makan dan kesehatan anak.
- Melakukan pemeriksaan fisik.
- Mungkin melakukan tes laboratorium jika diperlukan.
Setelah penyebabnya diketahui, dokter akan memberikan penanganan yang tepat. Misalnya, jika penyebabnya adalah masalah gizi, dokter akan memberikan saran mengenai pemberian makanan yang tepat. Jika ada kondisi medis yang mendasari, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan kondisi tersebut.
Pentingnya Pemantauan Pertumbuhan Anak
Pemantauan pertumbuhan anak secara rutin sangat penting untuk mendeteksi dini masalah pertumbuhan, termasuk weight faltering. Bawalah anak secara teratur ke posyandu atau fasilitas kesehatan untuk ditimbang dan diukur tinggi badannya. Dengan pemantauan yang teratur, masalah pertumbuhan dapat dideteksi dan ditangani sejak dini.
Weight faltering merupakan kondisi yang perlu diwaspadai, dengan pemahaman yang baik dan pemantauan yang teratur, kita dapat memastikan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Artikel ini telah di-review oleh:
Elis Paridatul, S.KM
Tenaga Promkes Puskesmas Salopa
Puskesmas Salopa
Jl. Raya Salopa No. 226, Kec. Salopa, Tasikmalaya 46192