Dipenghujung tahun 2023, Indonesia kembali dikejutkan dengan kabar munculnya kasus Polio di Jawa Tengah. Seorang anak dinyatakan terkonfirmasi terinfeksi virus polio. Mengutip pemberitaan dari BBC hingga 13 Januari 2024 telah diidentifikasi 3 anak di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah dilaporkan mengalami lumpuh layu akut (Acute Flaccid Paralysis/AFP). Kewaspadaan secara cepat ditingkatkan, mengingat polio merupakan salah satu penyakit infeksi pada anak, sangat menular, menyerang sistem syaraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
Upaya pengendalian dan pencegahan dalam jangkauan luas dilakukan dengan dengan pelaksanaan vaksinasi masal melalui Program Sub PIN Polio di Jawa Tengah, Jawa Timur, serta di Sleman D.I Yogyakarta dengan target 8,4 juta anak berusia 0 – 7 tahun dengan rincian Provinsi Jawa Timur sebanyak 4,4 juta anak, Provinsi Jawa Tengah 3,9 juta anak, dan Kabupaten Sleman sebanyak 149 ribu, dimulai pada pertengahan Januari 2024. Target cakupan yang harus dicapai sekurang-kurangnya 95% pada masing-masing putaran dan merata di setiap tingkatan, mulai dari desa, kecamatan, sampai kabupaten.

Pemberian tetes vaksinasi secara oral ini mendapat dukungan penuh dari Masyarakat. Antusiasme datang dari sudut desa hingga kota yang menjadi sasaran program. Orang tua bersemangat dan berbondong-bondong menuju lokasi pemberian vaksin mengikuti antrian panjang, mendampingi dan memastikan Sang Buah Hati mendapatkan vaksin. Di desa-desa, tak henti-hentinya kader Kesehatan memberikan informasi, mengajak, dan memastikan setiap anak telah mendapatkan vaksinasi. Semangat gotong royong menyatukan semua lapisan masyarakat, menciptakan momentum positif dalam perang melawan polio. Upaya ini tentu tidak hanya sekadar untuk melindungi anak-anak di sekitar mereka, tetapi ungkapan nyata, perhatian dan cinta terhadap generasi mendatang agar terbebas dari bahaya polio.
Antusiasme dan dukungan Masyarakat dibuktikan dengan capaian berdasarkan sasaran riil, 32 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan 38 dari 38 kabupaten/kota Jawa Timur, serta Kabupaten Sleman telah mencapai target 100%. Adanya dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap program ini tentu perlu dipertahankan dan ditingkatkan mengingat masih ada program lanjutan, pemberian dosis kedua vaksinasi untuk mencapai efek proteksi yang lebih optimal.

Dosis kedua membantu memperkuat kekebalan tubuh anak serta memperpanjang masa perlindungan, sehingga peluang anak terinfeksi dan kemungkinan penyebaran virus ke orang lain akan semakin berkurang dan populasi disekitarnya pun turut terlindungi. Pemberian vaksin kedua juga ditujukan untuk anak yang respon tubuhnya belum terbentuk dengan baik pada vaksinasi pertama, pemberian vaksin dosis kedua memberi kesempatan tambahan untuk memperoleh kekebalan yang optimal dan perlindungan yang memadai.
Upaya-upaya tersebut merupakan wujud komitmen Indonesia untuk mencapai komitmen global yakni “Eradikasi Polio yang ditargetkan tercapai pada tahun 2026”.