KKN, Mahasiswa Unand Bersama Bidan Desa Melakukan Intervensi Cegah Stunting

KKN, Mahasiswa Unand Bersama Bidan Desa Melakukan Intervensi Cegah Stunting

Pariaman – Program kerja wajib KKN Unand yaitu pencegahan stunting untuk menurunkan angka stunting di Sumatera Barat. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Unand melakukan beberapa kegiatan seperti edukasi stunting, pemberian makanan tambahan dan kegiatan posyandu remaja sebagai upaya dalam mencegah stunting di Desa Cubadak Air, kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh seorang anak karena kekurangan energi kronis selama masa kandungan hingga usia 2 tahun yang ditandai dengan tinggi badan tidak sesuai usianya. Upaya pencegahan stunting pada anak menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. Disampaikan oleh bidan desa di Cubadak Air bahwa data anak stunting terdapat 8 anak yang tersebar di tiga dusun.

Kegiatan pertama yang dilakukan ialah pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak kurang gizi bersama perangkat desa dan bidan desa. Pemberian makanan tambahan merupakan salah satu intervensi upaya cegah stunting. Dalam kegiatan PMT dilakukan secara door to door pada tanggal 25 Juli 2023. Adapun PMT yang diberi berupa susu, telur dan kacang hijau.

“Ibu dalam pemberian makan anak, campurkan susu dengan kacang hijau. Susu berfungsi sebagai gula. Untuk menambah nafsu makan anak, ibu boleh kreasikan makanan yang diolah,” ujar Bidan Desa saat PMT.

Selain itu, asupan buah dan sayur anak harus tetap dipenuhi, minimal satu buah satu hari. Ibu-ibu yang mendapatkan bantuan PMT oleh desa sangat berterima kasih dan berharap dengan adanya bantuan ini anak mereka mendapatkan gizi yang cukup dan tetap sehat.

Kegiatan kedua yaitu edukasi stunting kepada ibu-ibu yang mengikuti posyandu balita dan ibu hamil di Dusun Baruh Kubu yang berlangsung pada tanggal 8 Agustus 2023 dan dihadiri bidan desa beserta kader posyandu. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya perubahan pola hidup sehat pada ibu dan anak. Edukasi stunting ini disampaikan oleh Lis Natahdiya Laula, Gliceri Yumidiona, Salsabilla Afisti dan Kholik Daulay yang merupakan mahasiswa kesehatan. Materi yang disampaikan yaitu mengenai tanda-tanda stunting, faktor penyebab stunting, pentingnya 1000 hari pertama kehidupan dan pencegahan stunting. Pemberian edukasi juga disertai dengan dibagikannya poster mengenai stunting kepada ibu-ibu.

“Ibu-ibu, dalam pencegahan stunting tidak hanya dari gizi anak saja, namun juga kebersihan rumah, sanitasi dan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan. Ibu hamil sangat diwajibkan memenuhi asupan gizi untuk dirinya sendiri dan janin. Banyak makanan-makanan yang mengandung omega 3 seperti alpukat dan juga ikan. Selain itu, minum tablet tambah darah untuk mencegah anemia. Konsultasikan kehamilan kepada bidan ataupun dokter di fasilitas kesehatan,” ujar Lis Natahdiya saat menyampaikan edukasi stunting.

Pola asuh orang tua dalam pemberian makan anak juga mempengaruhi gizi anak. Pastikan anak-anak menerapkan isi piringku dan cukup minum air putih, buah dan sayur. Bagi batita cukupi MP-ASI dsesuai dengan usianya dan diharapkan tetap diberi ASI hingga usai 2 tahun untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak.

Kegiatan ketiga kegiatan posyandu remaja di Kantor Desa Cubadak Air pada 13 Agustus 2023 mengedukasi para remaja mengenai isi piringku dan pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Kegiatan ini dihadiri oleh 24 remaja, 5 kader posyadu remaja dan bidan desa. Kegiatan ini bertujuan untuk remaja dapat mengetahui dan menerapakan kebutuhan gizinya sesuai isi piringku yang telah ditetapkan oleh Kemenkes. Sehingga saat dewasa dan mulai memasuki pernikahan, remaja tersebut dapat mengetahui gizi yang dibutukan dan menjaga kesehatan tubuh sebagai upaya cegah stunting.

Selain itu adanya kegiatan penimbangan berat badan dan tinggi badan serta tensi. Konsultasi pelayanan kesehatan juga dilakukan oleh bidan desa untuk setiap remaja. Pada kesempatan ini, remaja juga mendapatkan makanan tambahan yaitu bubur kacang hijau, buah jeruk dan buah salak.

Diharapkan setiap kegiatan yang telah dilakukan bagi remaja, ibu hamil, ibu yang memiliki anak dapat mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan menerapkan isi piringku dalam pemenuhan gizi.


Penulis :
Yulmira Yanti
Mahasiswa KKN Unand

Topik Populer


Akreditasi Puskesmas BPJS Kesehatan Dana Desa DBD Dinkes Kab Enrekang Dinkes Kab Indramayu FKM UI FKM Unand FKM Undip FKM Unhas Germas Gizi Buruk Hipertensi Imunisasi Imunisasi MR Kemenkes Kemenkes RI Kesehatan Lingkungan Kesehatan Masyarakat Kesehatan Remaja Kesehatan Reproduksi Mahasiswa Kesmas Nusantara Sehat PBL Pencerah Nusantara Pengabdian Masyarakat Penyakit Tidak Menular Penyuluhan Kesehatan PHBS Posyandu Posyandu Remaja Prodi Kesehatan Masyarakat Prodi Kesmas Promkes Promosi Kesehatan Puskesmas Puskesmas Krangkeng Seminar Kesehatan Seminar Nasional STBM STIKes Kuningan Stunting TBC Tenaga Kesehatan Tuberkulosis